Ketika Tuhan Duduk di Dapur dan Menyiram di Kebun: Cerita Mama-mama Jemaat Immanuel Tiga Saudara
"Ada pagi yang lebih suci dari ibadah Minggu. Pagi di mana asap dapur naik lebih dulu sebelum matahari dan suara sendok serta pisau mengalun seperti mazmur yang dinyanyikan dengan merdu. Di sanalah kita belajar bahwa Tuhan tidak selalu datang dalam nyanyian pujian, kadang Ia hadir dalam wajan yang menghitam dan di sudut dapur yang hangat." - Amelia Theodora Salawe Beberapa kali kita perhatikan mama-mama di jemaat Immanuel Tiga Saudara. Sebelum ayam bakokok, mama-mama ini so bangun. Ada yang masih sempat usap dorang pe mata dengan tangan kiri, sementara tangan kanan so harus bacapat kase hidup api. Kita dengar suara kayu dipatahkan dan kemudian dorang susun supaya bisa kase manyala api. Tungku so mulai babunyi. Bau bawang deng arang bacampur jadi satu. Mama-mama pe muka belum sempat tersenyum tapi dorang pe tangan so sibuk mengiris, mengaduk, deng kase siap sarapan pagi untuk orang rumah. Mama-mama pe tangan mungkin belum sepenuhnya beristirahat tapi so harus digerakkan lagi ...