Unggulan

Semicolon: Bertahan dan Percaya!


"Kadang cinta tidak tumbuh karena segalanya mudah, tapi karena dua orang memilih tetap tinggal, bahkan ketika banyak hal ingin membuat mereka menyerah. Enam belas tahun bukan waktu yang singkat. Tapi mungkin, di sanalah keindahannya: bahwa kami masih di sini, masih belajar, masih percaya."



Ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Salah satunya adalah bagaimana dua orang bisa tetap berjalan bersama begitu lama melewati usia, perubahan, dan pergumulan, namun masih memiliki keyakinan yang sama: bahwa mereka ingin berlabuh di tempat yang sama.

Sudah enam belas tahun kami berjalan beriringan. Tidak selalu mudah, tidak selalu indah. Kadang kami tertawa hingga lupa waktu, kadang kami saling diam terlalu lama. Tapi di setiap masa, kami tetap ada. Mungkin bukan karena segalanya sempurna, tapi karena kami berdua selalu kembali pada satu hal: kami masih ingin memperjuangkannya.

Aku belajar bahwa cinta yang bertahan lama bukan karena selalu bahagia, melainkan karena berani menghadapi kecewa. Kami belajar untuk jujur tanpa saling melukai, untuk bertumbuh tanpa meninggalkan. Ada banyak hal yang dulu tidak kami mengerti, tapi waktu mengajarkan kami bahwa cinta tidak selalu soal merasa cocok, kadang ia tentang kesetiaan untuk terus belajar saling memahami.

Di dalam perjalanan ini, ada banyak syukur yang tidak terucap, juga banyak doa yang belum selesai. Ada pergumulan yang tidak bisa dijelaskan pada siapa pun, hanya bisa dijalani perlahan dengan hati yang sabar. Tapi di setiap liku itu, aku tahu: kami sedang disiapkan untuk menjadi dua pribadi yang lebih utuh, agar nanti bisa benar-benar berlabuh dengan tenang.

Aku tidak tahu bagaimana akhir dari cerita ini. Tapi aku tahu, jika Tuhan masih memberi kami waktu dan keberanian untuk tetap berjalan bersama, maka kami akan terus berupaya. Bukan karena takut kehilangan, tapi karena kami percaya, cinta yang diperjuangkan dalam pergumulan adalah cinta yang paling jujur.

Mungkin inilah bentuk paling nyata dari kasih: bukan sekadar perasaan, melainkan keputusan untuk tetap ada, bahkan ketika perjalanan terasa panjang. Dan di antara semua ketidakpastian itu, aku hanya ingin tetap belajar. Sampai suatu hari nanti, kami benar-benar berlabuh di pelukan yang sama, tempat di mana semua upaya akhirnya menemukan rumahnya. - ats

Komentar

Postingan Populer